Saturday, January 11, 2014

#Softskill Tugas 8 Agama dan Masyarakat

1. Fungsi Agama dalam Masyarakat

Agama dalam masyarakat bisa difungsikan sebagai berikut :

a.       Fungsi edukatif.

Agama memberikan bimbingan dan pengajaaran dengan perantara petugas-petugasnya (fungsionaris) seperti syaman, dukun, nabi, kiai, pendeta imam, guru agama dan lainnya, baik dalam upacara (perayaan) keagamaan, khotbah, renungan (meditasi) pendalaman rohani, dsb.

b.      Fungsi penyelamatan.

Bahwa setiap manusia menginginkan keselamatan baik dalam hidup sekarang ini maupun sesudah mati. Jaminan keselamatan ini hanya bisa mereka temukan dalam agama. Agama membantu manusia untuk mengenal sesuatu “yang sakral” dan “makhluk teringgi” atau Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya. Sehingga dalam yang hubungan ini manusia percaya dapat memperoleh apa yang ia inginkan. Agama sanggup mendamaikan kembali manusia yang salah dengan Tuhan dengan jalan pengampunan dan Penyucian batin.

c.       Fungsi pengawasan sosial (social control)
Fungsi agama sebagai kontrol sosial yaitu :

Agama meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adat yang dipandang baik bagi kehidupan moral warga masyarakat.
Agama mengamankan dan melestarikan kaidah-kaidah moral ( yang dianggap baik )dari serbuan destruktif dari agama baru dan dari system hokum Negara modern.


d.      Fungsi memupuk Persaudaraan.

Kesatuan persaudaraan berdasarkan kesatuan sosiologis ialah kesatuan manusia-manusia yang didirikan atas unsur kesamaan.

Kesatuan persaudaraan berdasarkan ideologi yang sama, seperti liberalism, komunisme, dan sosialisme.
Kesatuan persaudaraan berdasarkan sistem politik yang sama. Bangsa-bangsa bergabung dalam sistem kenegaraan besar, seperti NATO, ASEAN dll.
Kesatuan persaudaraan atas dasar se-iman, merupakan kesatuan tertinggi karena dalam persatuan ini manusia bukan hanya melibatkan sebagian dari dirinya saja melainkan seluruh pribadinya dilibatkan dalam satu intimitas yang terdalam dengan sesuatu yang tertinggi yang dipercayai bersama


e.       Fungsi transformatif.

Fungsi transformatif disini diartikan dengan mengubah bentuk kehidupan baru atau mengganti nilai-nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru yang lebih bermanfaat.

Sedangkan  menurut   Thomas   F.  O’Dea  menuliskan   enam  fungsi agama dan masyarakat yaitu:

1.      Sebagai pendukung, pelipur lara, dan perekonsiliasi.

2.      Sarana hubungan  transendental  melalui  pemujaan dan upacara

Ibadat.

3.      Penguat norma-norma dan nilai-nilai yang sudah ada.

4.      Pengoreksi fungsi yang sudah ada.

5.      Pemberi identitas diri.

6.      Pendewasaan agama.

Sedangkan menurut  Hendropuspito  lebih ringkas  lagi,  akan tetapi   intinya   hampir   sama.   Menurutnya   fungsi   agama   dan masyarakat   itu   adalah   edukatif,   penyelamat,   pengawasan   sosial, memupuk persaudaraan, dan transformatif.

2. Kasus yang Kaitannya dengan Konflik yang Ada Dalam Agama dan Masyarakat

Di Indonesia konflik yang berkaitan dengan agama sangat sering terjadi, seperti yang terjadi di Ambon. Pada saat peristiwa terjadi di kota Ambon ­terkonsentrasi massa besar yang tidak jelas siapa penggeraknya. Waktu itu terjadi pengusiran, penjarahan dan pembakaran rumah orang-orang Islam, namun umat Islam dan Kristen saling menuduh tentang pihak yang memulai dan merencanakan kerusuhan.

Analisis:
Konflik yang berkaitan dengan agama yang terjadi di Indonesia ini seharusnya tidak terjadi mengingat kita sebagai masyarakat beradab harus memiliki toleransi kepada sesama. Terlebih lagi di Indonesia bukan hanya satu agama, sehingga kita harus saling menghormati antara sesama. Jika saling menghormati kemungkinan adanya perselisihan sangatlah kecil.

Referensi :

http://www.balitbangdiklat.kemenag.go.id/sinopsis-hasil-penelitian/kehidupan-beragama/204-konflik-sosial-bernuansa-agama-studi-kasus-kerusuhan-di-ambon.html
http://bennydaniarsa.blog.fisip.uns.ac.id/2011/03/13/agama-dan-masyarakat/
http://ginadamar.wordpress.com/2013/01/25/tugas-ilmu-sosial-dasar-8/



Name : Swastining Tyas
NPM : 17612229
Class : 2SA05

#Softskill Tugas 7 Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan

1. Contoh Kasus Tentang Ilmu Pengetahuan Teknologi

Sumber: Kompas.com
SELASA, 19 FEBRUARI 2008 | 19:04 WIB

JAKARTA, SELASA – Selama beberapa tahun terakhir ini perkembangan teknologi informasi (TI) semakin maju sejalan dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Pengenalan terhadap perangkat teknologi pun seharusnya sudah dilakukan sejak dini agar tidak “gaptek” atau gagap teknologi di era globalisasi yang semakin berkembang apalagi di Indonesia.
“Anak-anak Indonesia seharusnya sudah dikenalkan pada teknologi itu sejak pre-school. Sekitar usia empat tahun.” ujar Tika Bisono, dalam acara Memanfaatkan Perangkat Tehnologi untuk Pengembangan Kreativitas Anak, di Kidzania, Jakarta, Selasa (19/2).
Menurut Tika Bisono, penggunaan teknologi informasi yang semakin canggih pada anak-anak, seharusnya mendapat pendampingan dari orang tua. “Orangtua dapat mengarahkan anak-anak dalam penggunaan perangkat-perangkat teknologi tersebut, sehingga penggunaannya tidak melewati batas-batasnya. Tapi orangtuanya harus belajar dulu. Ya perlu semacam edukasi teknologi untuk orangtua,” ujar Tika.
Menurut hasil penelitian lembaga riset pasar ritel dan konsumen global, NPD Group yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat, pada pertengahan 2007, anak-anak usia empat sampai lima tahun yang berada di Amerika Serikat, paling sering menggunakan perangkat teknologi komputer.
Walaupun penelitian ini dilakukan di Amerika Serikat namun hasilnya bisa menjadi sebuah rujukan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, seiring dengan meningkatnya fenomena anak-anak yang akrab dengan dunia TI.
Tika mengungkapkan saat ini anak-anak kelas menengah keatas di Indonesia memiliki kemampuan yang tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), karena memiliki akses yang memadai. “Ini seharusnya menjadi sorotan pemerintah. Bagaimana anak-anak menengah ke bawah pun bisa memiliki akses untuk tahu tentang kemajuan teknologi,” tambah Tika.

Analisis:
Berdasarkan kasus di atas, bisa terlihat bahwa pengetahuan teknologi itu sangat penting. Fakta yang menunujukan bahwa adanya ketidak merataannya ilmu pengetahuan teknologi ini, dapat menyebabkan keterbatasan sumber daya manusia. Oleh karena itu, semua warga negara Indonesia harus memiliki dasar ilmu pengetahuan teknologi tanpa terkecuali.

2. Peran Teknologi dalam Mengatasi Kemiskinan
Kasus:
Indonesia merupakan negara berkembang yang mempunyai angka kemiskinan yang cukup tinggi. Mengngat bahwa masih banyak daerah di Indonesia yang belum terjangkau teknologi menjadikan Indonesia tertinggal. Tetapi sekarang ini, sudah banyak teknologi-teknologi dasar yang membantu kegiatan sehari-hari warga seperti teknologi informasi. Teknologi Informasi sangat penting karena dengan adanya informasi terbaru, masayarakat indonesia bisa mengikuti perkembangan zaman. Hal ini bisa mengurangi kemiskinan karena dengan adanya informasi terbaru, masyarakat bisa lebih awas dengan perkembangan zaman dan bisa menciptakan hal-hal baru untuk masyarakat Indonesia sendiri.

Analisis:
Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, teknologi memang sangat dibutuhkan masyarakat, karena dengan teknologi hampir semua aspek kehidupan dapat terpenuhi mulai dari hal terkecil sampai hal kompleks. Sehingga masyarakat dapat dengan mudah melakukan sesuatu hal.

Referensi:
http://pandanwulan.wordpress.com/2012/01/09/tugas-ilmu-sosial-dasar-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/





Name : Swastining Tyas

NPM :17612229
Class : 2SA05