Berkat
pekerjaan saya, saya bisa berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia dan juga
di luar negeri. Untuk di Indonesia paling sering saya pergi ke Medan dan Bali.
Kali ini saya akan bercerita tentang perjalanan saya ke Medan.
My first trip to Medan was for business purpose. Saya
berangkat dari bandara Soekarno Hatta menggunakan Lion Air. Jadwal pesawat saya
seharusnya sekitar jam 3. Tapi ada keterlambatan sekitar 3 jam. Jadilah saya
tiba di bandara Polonia Medan malam hari.
Ada kejadian menarik ketika saya bête harus menunggu
karena delay tersebut. Daripada bête
ga karuan, saya akhirnya memutuskan untuk basa-basi dengan penumpang lain yang
kebetulan duduk di sebelah saya. Seorang ibu hamil muda dengan seorang anak
laki-laki berusia 5 tahun yang chubby
banget pipinya. Saya bercerita padanya kalau ini adalah perjalanan perdana saya
ke Medan. Dia juga bertanya dimana saya akan menginap (waktu itu saya akan
menginap di Grand Aston City Hall Hotel Medan).
Kemudian
setiba di bandara Polonia Medan, saya kesulitan untuk mendapatkan taksi resmi,
misalnya Blue Bird. Kalau saya mau naik Blue Bird, saya harus keluar dari area
bandara dulu, barulah saya bisa mendapatkan taksi. Karena taksi-taksi yang
berada di dalam area bandara Polonia adalah taksi gelap. Sementara ibu dan anak
tersebut sudah dijemput oleh suaminya. Karena melihat saya yang kebingungan,
akhirnya mereka mengajak saya untuk ikut bergabung dengan mereka dan diantar ke
hotel! Duh mereka baik banget.
Sepanjang
perjalanan mereka bercerita bahwa posisi hotel saya berada tepat di seberang
Merdeka Walk. Merdeka Walk adalah tempat makan yang paling happening di kota Medan. Kalau menurut saya itu mungkin bisa
disamakan dengan area restoran di daerah Kemang atau Tebet.
Setiba
di hotel, saya pun setor muka dulu dengan boss dan tim, lalu check in dan kemudian makan malam!
Karena penasaran, malam itu juga kami pergi ke Merdeka Walk. Di sana ada satu
restoran yang rame banget pengunjungnya. Namanya Restoran Sari Laut Nelayan.
Makanan enak-enak, harganya juga pas dengan rasanya. Dan ada satu makanan khas
Medan, yaitu “pancake durian”. Pada
dasarnya saya suka banget sama yang namanya durian. Dan enggak akan nolak kalau
ditawarin menu olahan durian lainnya. Itu adalah pertama kalinya saya mencoba pancake durian dan enaaak bangeeet!!!
Saya
di Medan hanya 2 hari 1 malam saja. Tapi itu sangat berkesan. Mendapat teman
ngobrol yang asik ketika bosan menunggu gara-gara kena delay, lalu diantar pula ke hotel, dan makan malam yang berkesan
dengan dessert pancake durian.
Anyway, pancake durian itu benar-benar membuat saya ketagihan, sehingga di
perjalanan saya ke Medan berikutnya, saya pun mencari pancake tersebut. Tapi
setelah mencoba pancake durian di beberapa tempat, ternyata yang paling enak
memang hanya di Merdeka Walk. Di restoran Sari Laut Nelayan itu. Kapan-kapan ke
sana lagi ah~
p.s: take it w/ full credit